Madiun, Pojok Kiri – Tidak dipungkiri lagi bahwa Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sangat penting dimiliki oleh seluruh kalangan masyarakat. Bahkan mereka kalangan milenial yang biasanya kurang begitu memperhatikan pentingnya jaminan kesehatan, saat ini semakin menyadari akan pentingnya menjadi peserta dari Program JKN tersebut.
Hal tersebut yang dirasakan oleh Shafira Putri Prijandoko, peserta jkn yang berasal dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Gadis Kota Madiun tersebut mengaku bahwa ia merasa bersyukur telah bergabung menjadi peserta program jaminan kesehatan.
“Sudah banyak testimoni dari masyarakat bagaimana Program JKN ini sangat membantu ketika mereka membutuhkan pelayanan kesehatan. Saya sendiri juga memiliki pengalaman memanfaatkan Program JKN tersebut saat sakit dan membutuhkan pengobatan,” ungkap Shafira.
Anak tunggal dari pasangan Fitri Nurdiana dan Mardi Prijandoko menceritakan pengalamannya ketika dalam kondisi sakit dan akhirnya berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Kala itu dirinya mengalami demam berhari-hari hingga oleh orang tuanya Shafira diantarkan menuju Puskesmas Ngegong. Di sana Shafira menjalani pemeriksaan oleh dokter hingga akhirnya didiagnosa dengan penyakit tifus.Meski begitu, ia tidak menjalani rawat inap sehingga diperbolehkan untuk istirahat di rumah.
“Pelayanan yang diberikan sangat baik, mulai dari bagian pendaftaran hingga farmasi semua sangat maksimal dalam melayani seluruh pasien. Baik pasien umum maupun pasien yang menggunakan Program JKN, semua diilayani dengan baik,” kata Shafira.
Tifus merupakan penyakit yang pada umumnya ditandai dengan gejala demam, nyeri perut, mia;, pusing, nyeri otot, sering buang air besar atau diare akibat infeksi bakteri Salmonella Typi yang biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Meskipun sering kali dialami oleh anak-anak karena daya tahan tubuh yang belum optimal, akan tetapi tidak menutup kemungkinan tifus juga dapat terjadi pada orang dewasa, seperti halnya yang terjadi pada Shafira.
Shafira mengaku selama ini selalu berusaha untuk menjalankan perilaku pola hidup sehat. Hal tersebut dilakukannya agar ia selalu dalam keadaan sehat, sehingga iuran yang dibayarkan oleh Pemerintah dapat dipergunakan untuk membantu peserta JKN lain yang lebih membutuhkan biaya untuk pelayanan kesehatan.
“Rasanya bersyukur sekali dapat memanfaatkan program jaminan kesehatan tanpa bingung memikirkan bagaimana membayar iuran setiap bulannya. Sebisa mungkin iuran tersebut dapat dipergunakan untuk mereka yang lebih membutuhkan biaya pelayanan kesehatan yang tinggi,” tambahnya.
Selain menceritakan mengenai pengalaman dalam memanfaatkan Program JKN tersebut, Shafira juga mengungkapkan dirinya sangat mengapresiasi kemudahan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN.
Salah satu kemudahan yang dirasakannya saat ini adalah adanya fitur KIS Digital yang dapat dibuka melalui aplikasi tersebut.
“Kini berobat kan tidak lagi cemas ketika tidak membawa kartu fisik, kitab bisa menunjukkan KIS Digital atau bahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Nomor Identitas Kependudukan (NIK), kita tetap akan mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan sesuai dengan hak kiya sebagai peserta JKN,” tegas Shafira.
Untuk diketahui bahwa dalam Program JKN, alur pelayanan peserta JKN dimulai dengan pelayanan di FKTP tempat yang bersangkutan terdaftar. Jika dalam kondisi peserta JKN tidak dapat ditangani di FKTP maka rujukan akan diberikan sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai sistem rujukan pelayanan kesehatan. Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal.(rn/tk/yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar